Thursday, November 28, 2013

Hikmah perjalanan mualaf Filipina Jane mengakui kebenaran Islam

Jane (21) adalah seorang mualaf Filipina yang mengucap syahadat pertamanya ketika ia berusia 19 tahun. Setelah memeluk Islam, gadis yang berasal dari keluarga Kristen ini mengubah namanya menjadi Imaan.

Imaan belum pernah mendengar tentang Islam sebelumnya. Perjalanannya dalam mencari kebenaran pun diwarnai pertentangan dari keluarga dan teman-temannya. Namun semua itu tiada berarti baginya bila dibandingkan dengan bukti-bukti kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ia terima.
Ia memaparkan bagaimana hatinya tergetar kala ia mendengar suara azan untuk pertama kalinya padahal ia tengah melaksanakan misa di gereja. Hingga puncaknya, ia mengalami pengalaman spiritual yang luar biasa, sebuah pengalaman yang akhirnya memantapkan hatinya untuk mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad Shalallahu Alayhi wa Sallam adalah utusan Allah.
Berikut pemaparan lengkap Imaan mengenai perjalanan rohaninya yang mengharukan dan penuh hikmah luar biasa dalam menemukan kebenaran Islam, seperti dikutip page Islam, Youth Group.
Saya dan saudara-saudara saya dibesarkan dalam keluarga Kristen oleh orang tua kami. Kami selalu menghadiri misa di gereja setiap hari Minggu. Orang tua saya memasukkan saya ke sekolah dan universitas Katolik.
Pada waktu itu saya belajar banyak tentang agama Kristen, tapi begitu banyak pertanyaan dalam pikiran saya yang tidak pernah terjawab baik oleh orang tua saya maupun oleh profesor-profesor saya.
Dulu saya sering bertanya-tanya pada diri sendiri, terutama ketika kami sedang berada di gereja dan berdoa. Saya merasa begitu bingung. Saya merasa seperti ada sesuatu yang tidak benar dan saya harus menemukannya.
Suatu hari saya melihat seorang Muslimah bercadar di sebuah toko saat membeli beberapa buku. Tiba-tiba pandangan kami saling bertemu, saya menatap matanya. Pada saat itu saya merasa seperti dia adalah wanita paling cantik yang pernah saya lihat di sepanjang hidup saya. Waktu itu saya benar-benar belum tahu bahwa orang seperti dia adalah seorang Muslim. Kala itu saya masih menyebut orang-orang seperti dia dengan sebutan “ninja”.
Saat sampai di rumah, saya bertanya kepada semua bibi saya, sepupu dan beberapa teman saya mengenai mengapa ada orang yang memakai cadar, mengapa mereka menyembunyikan wajah mereka, mengapa dan mengapa dan mengapa, tapi tidak ada yang bisa menjawabnya.
Orang-orang yang saya tanya itu malah mengklaim bahwa “mereka adalah teroris”, “mereka membunuh orang-orang yang tidak bersalah”, dan sebagainya.
Saya memang tidak pernah tahu tentang Muslim dan Islam sebelumnya. Saya mendengar dari media bahwa kebanyakan dari mereka adalah teroris dan keluarga saya percaya pada apa yang mereka dengar di media. Namun saya mengabaikannya, karena saat itu saya tidak menilai orang dari agama mereka.
Ketika saya berusia 18 tahun. Saya mulai mempelajari agama-agama lain. Saya tidak pernah menyerah mencari jawaban. Orang-orang di sekitar saya, terutama orang tua saya, tampaknya merasa terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan saya. Saya merasa seperti … tidak ada yang memahami saya.
Setahun kemudian, keluarga kami pergi ke sebuah tempat Islami di mana 60 % orang-orang di sana adalah Muslim, tapi saya tidak punya kesempatan untuk berteman dengan mereka pada saat itu karena saya merasa saya bukanlah seorang yang mudah bergaul dan saya merasa sangat malu.
Sekitar pukul enam sore kami pergi ke gereja untuk mengikuti misa bersama dengan seluruh keluarga kami. Saat itu tanggal 2 November, saya sedang berdiri di salah satu sudut gereja, kemudian tiba-tiba saya mendengar suara azan untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Saya sangat kagum, dan saya merasa seperti azan itu memanggil saya, dan tubuh saya ingin berjalan menuju ke sumber suara azan itu.
Saya tidak mengikuti misa sampai akhir. Saya kemudian menatap langit dan pada saat itu saya merasakan perasaan terbaik yang pernah saya rasakan dalam hidup saya.
Ketika kami kembali ke kota kami, saya mulai mempelajari Islam dan dari sana saya memutuskan untuk mengucap syahadat sendirian di kamar saya. Alhamdulillah Allah memudahkan saya dengan internet di mana saya bisa belajar dari situs-situs Islam mengenai bagimana tata cara shalat.
Saya terus mempelajari dan menonton [tata cara shalat] secara keseluruhan. Kemudian saya mencoba untuk menjalankan shalat untuk pertama kalinya. Saat itu betapa terkejutnya saya hingga saya terus menangis, karena tiba-tiba bibir saya bisa mengucapkan bacaan-bacaan shalat dengan lancar.  Do’a berbahasa Arab itu meluncur begitu saja dari mulut saya. Hal luar biasa ini benar-benar mendatangkan perubahan mendadak dalam hidup saya.
Saya menghentikan semua kebiasaan buruk yang saya lakukan, nongkrong larut malam dengan teman-teman, minum alkohol dan merokok. Orang-orang di sekitar saya mengatakan saya gila seperti seorang psikopat.
Setiap kali saya menunaikan ibadah shalat, mereka terus menertawakan saya. Teman-teman saya mengatakan saya tidak keren karena saya tidak lagi “sejalan” dengan mereka.
Saya menjalankan puasa sendirian di rumah kami selama Ramadhan dan merasa kesepian saat merayakan Idul Fitri. Tapi saya masih bersyukur, Alhamdulillah. Shalat dan membaca Al-Qur’an membuat saya merasa saya tidak sendirian sama sekali.
Saya akui, saya selalu mengajukan pertanyaan kepada saudara-saudara saya dalam Islam dan mungkin membuat mereka sedikit kesal. Saya meminta kepada Allah untuk membantu saya, untuk menjawab pertanyaan saya. Subhanallah! Setiap kali saya membuka dan membaca Al-Qur’an saya mendapatkan jawaban-Nya.
Sebagian besar orang yang saya kenal terus mengatakan “Kau gila”, “Kau tidak berpikir”, dan sebagainya. Namun saya hanya menghadapi semua itu dengan tersenyum sambil mengingat-ingat firman Allah yang saya baca dari Al-Qur’an.
Allah menuntun siapa saja yang Dia kehendaki untuk menuju jalan yang lurus. Bukan saya yang memilih Islam, tetapi Allah-lah yang memilih saya. (banan/arrahmah.com)


Friday, November 15, 2013

HENDAKLAH AKAL MENGUKUR MAKLUMAT

Prof Madya Dato’ Dr Mohd Asri Zainul Abidin


Cabaran paling besar dalam kalangan sesetengah yang memakai gelaran ‘agamawan’ atau tokoh agama adalah apabila mereka tidak memiliki manhaj atau method yang betul dalam memahami sesuatu fakta yang dikaitkan dengan Islam ini. Lalu, atas kurang teliti, atau ‘kurang fikir’ atau ‘memang tak mahu fikir’ mereka menelan semua perkara yang dikaitkan dengan agama, samada hasil percakapan orang atau bahan bacaan yang mereka temui. Dari situlah lahirnya khurafat, karut marut, tokok tambah, kekartunan pemikiran yang diberikan lebel agama. Jika hal itu berterusan, maka kekeliruan terhadap agama akan berkembang lantas agama akan dipersenda dan didustai.
Menilai
Sesuatu riwayat atau kisah atau matan yang hendak dianggap benar untuk dikaitkan dengan Islam dinilai secara kritis sejauh manakah kesahihan maklumat tersebut. Ini mesti dilihat kepada sumber maklumat; samada ia berasal daripada al-Quran dan al-Sunnah atau tidak? Sementara jika riwayat itu bersumberkan hadis atau athar; hendaklah dipastikan ia riwayat yang diterima di sisi ilmu periwayatan. Setelah proses ini dilepasi, dinilai pula sejauh manakah kemunasabahan sesuatu teks atau riwayat itu. Adakah ia bertentangan dengan al-Quran, atau realiti yang nyata, atau fakta sejarah yang tidak mungkin dipertikaikan, atau akal yang disepakati? Jika ini berlaku dan tiada jalan keluar untuk menserasikannya, maka riwayat itu ditolak.
Contohnya cerita bahawa Bahtera Nabi Nuh a.s. tawaf ka’bah dan bersolat di makam Ibrahim dua raka`at. Ini semua adalah dusta. Tidak masuk akal. Nabi Nuh a.s. wujud sebelum Ibrahim a.s. Sementara Kaabah dibina oleh Nabi Ibrahim dan Makam Ibrahim mengambil sempena nama Nabi Ibrahim a.s. Di mana Kaabah dan makamnya ketika itu untuk bahtera Nuh bertawaf? Dengan itu para ulama hadis hadis menolak cerita ini. Termasuk yang tampail menempelak riwayat tersebut al-Imam al-Syafi’i r.h (al-Jurjani, al-Kamil fi Du’afa al-Rijal, 4/270, Beirut: Dar al-Fikr). Malang sekali, masih ada penceramah agama yang mendendangkan kisah karut ini.
Pembunuhan Husain
Beberapa email saya terima mengadu mengenai sebuah tulisan dalam akhbar ini yang menyatakan tentang sunat membuat bubur pada sepuluh Muharram kerana mengenangkan peristiwa pembunuhan Saidina Husain bin ‘Ali r.huma. Ada yang bimbang masuknya unsur syiah ke dalam masyarakat yang tidak diajar menilai sesuatu dengan kritis. Saya kata; kita tidak bimbang asal-usul sesuatu unsur pemikiran atau kefahaman dari mana datangnya. Selagi ia benar atau bertepatan dengan fakta, datanglah dari mana sahaja, sekalipun dari Yahudi. Kebenaran tidak memilih bulu. Apa yang dibimbangi adalah unsur tersebut terpinggir jauh dari kebenaran. Soal kelebihan amalan atau fadilat adalah ditentukan oleh Allah dan RasulNya. Dalam riwayat sahih yang manakah yang menyebut kelebihan membuat bubur hitam atau merah atau apa warna sahaja pada Hari ‘Asyura? Apa yang pasti ia tidak pernah ada riwayat sahih yang menyuruh hal itu. Apatahlagi peristiwa pembunuhan Husain bin ‘Ali berlaku pada tahun 61H, di zaman pemerintahan Yazid bin Mu’awiyah. (lihat: Ibn Kathir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 6/258, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah).
Terlajak membicarakan tentang pembunuhan cucunda Nabi s.a.w ini, al-Husain bin ‘Ali yang amat kita cintai, ingin saya jelaskan bahawa ahli-ahli sejarah ramai yang berpendapat bukan Yazid yang membunuhnya seperti yang didakwa. Saya ingin memetik apa yang diulas oleh sejarahwan besar, al-Imam Ibn Kathir (meninggal 774H):
“Orangramai mempunyai berbagai pendapat tentang Yazid bin Mu’awiyah. Ada yang mencintai dan mengangkatnya iaitu segolongan penduduk Syam yang beraliran Nasibiyyah. Adapun golongan Syiah Rafidah, mereka mengejinya dan mengada-adakan berbagai pembohongan yang Yazid tidak lakukan. Ramai mereka menuduhnya zindiq (kafir yang berpura muslim). Dia tidak sampai begitu. Sementara pihak yang lain, tidak menyukainya dan tidak pula mencercanya. Ini kerana mereka tahu dia bukan zindik seperti yang dituduh oleh golongan Syiah Rafidah, namun pada zaman pemerintahannya berlaku berbagai peristiwa yang jelek dan perkara-perkara yang dibantah, hodoh dan keji. Paling teruk adalah pembunuhan Husain bin ‘Ali di Karbala. Namun dia tidak tahu (mengarahkannya) dan barangkali dia tidak meredhainya” (al-Bidayah wa al-Nihayah, 6/256).
Kata tokoh pengkaji hadis al-Imam Ibn al-Salah (meninggal 643H):
“Tidak sahih di sisi kami bahawa Yazid memerintahkan agar dibunuh al-Husain r.a. Riwayat mereka yang dipercayai bahawa perintah agar dibunuh al-Husain dari orang yang mengepalai dalam pembunuhannya iaitu `Ubaid Allah bin Ziyad, gabenor Iraq ketika itu” (Ibn Tulun, Qaid al-Syarid min Akhbar Yazid m.s. 57, Kaherah: Dar al-Sahwah, Kaherah).
Syeikhul Islam Ibn Taimiyyah (meninggal 728H) mempunyai ulasan yang menarik, katanya:
“Apabila kaum keluarga Husain datang kepada Yazid, dia memuliakan mereka dan mengiringi mereka ke Madinah. Diriwayatkan dia melaknat Ibn Ziyad atas pembunuhan al-Husain. Katanya: “Aku meredhai ketaatan penduduk Iraq tanpa membunuh al-Husain”. Namun begitu beliau tidak menampakkan bantahannya, membela kematiannya dan mengambil tindakan membunuh balas sedangkan itu adalah kewajipannya. Maka dengan itu, pendokong kebenaran mengutuknya disebabkan dia meninggalkan kewajipan di samping perkara-perkara lain. Adapun musuh-musuhnya mereka menokok tambah pendustaan ke atasnya berbagai-bagai lagi” (Ibn, Taimiyyah, Majmu’ al-Fatwa, 2/253, Riyadh: Maktab al-‘Abikan).
Unsur Syiah
Unsur syiah bukan baru dalam masyarakat kita, walaupun ia belum lagi keterlaluan. Ini dapat dilihat bagaimana orang melayu menamakan akar-akar kayu dengan nama ‘Ali dan Fatimah; seperti tongkat Ali dan Kacip Fatimah. Tidak dinamakan tongkat Abu Bakr atau ‘Umar, tidak juga Kacip ‘Aishah, atau Habsah. Dalam jampi juga ada menyebut: “fu kiri, fu kanan, berkat doa baginda ‘Ali”. Jika sekadar nama ‘Ali atau Fatimah tiada salahnya. Mereka ialah kaum keluarga Nabi s.a.w yang amat kita kasihi. Sebaliknya, yang ditakuti apabila perkara yang tidak agama dianggap agama dalam Islam. Itu yang menakutkan. Sehingga di Pakistan, Iraq, Iran dan kawasan-kawasan yang kuat pegangan Syiahnya, pada hari ‘Asyura mereka mencederakan diri masing-masing dengan alatan tajam kerana mengenangkan Saidina Husain dan kekejaman Yazid. Ribuan bahkan ratus ribu kaum Syiah berkumpul pada sepuluh Muharram saban tahun melukai tubuh dengan darah dan membasahi pipi dengan airmata mendendami Yazid dan mengenang al-Husain bin ‘Ali. Lalu peristiwa hitam semalam, terus menjadi dendam hingga ke hari ini. Siapakah sasarannya? Apapun jawapannya, ia adalah antara sebab terpisahnya sunni dan syi’ah. Satu ajaran yang hidup dalam nostagia luka yang sebahagiannya mungkin benar, sebahagiannya mungkin palsu.
Apapun, saya tidak dapat bayang jika seseorang yang ingin menganut Islam hadir menyaksikan upacara yang dikaitkan dengan Islam yang dipenuhi manusia yang mencedera dan melukai diri sendiri, apakah dia akan terus menganggap agama yang membangunkan akal dan jiwa, mudah dan lurus mencapai Tuhan? Atau mungkin dia tidak dapat membezakan antara ajaran Kristian yang mendakwa darah Jesus terpaksa ditumpah untuk menebus dosa manusia, atau mungkin dia akan keliru dengan agama sesat yang menyuruh penganutnya berjalan atas api dan melukai diri untuk menunaikan nazar atau menebus dosa? Saya tidak pasti. Apa yang pasti itu bukan sifat Islam seperti yang terkandung indah dalam al-Quran dan al-Sunnah

Kisah Benar : Rahsia Kebahagiaan Hidup Seorang Ustaz

Kesempatan ini izinkan saya berkongsi kisah untuk dijadikan pedoman bersama..(KISAH BENAR)


Kisah seorang bekas pesara guru (ustaz sekolah rendah) bersama isteri (surirumah sepenuh masa) dan 7 orang cahayamata (3 lelaki dan 4 perempuan).

Setelah bersara dari dunia perguruan, ustaz meneruskan khidmat kepada masyarakat setempat dengan ditauliahkan sebagai imam satu di kawasan kediaman beliau. Manakala isteri beliau hanya menjual kuih muih secara kecil-kecilan. Sejak muda dan setelah berumahtangga, ustaz dan isteri mengamalkan kehidupan yang sederhana. Anak-anak dibekalkan dengan ilmu dunia akhirat yang mencukupi. Ustaz dan isteri amat disenangi oleh penduduk setempat dan saudara mara. 


Kini, ustaz dan isteri sudah tersenyum puas dengan kejayaan anak-anak mereka. Seorang bergelar DOKTOR, 2 orang JURUTERA, 2 orang PENSYARAH, seorang PENGANALISIS KOMPUTER dan seorang PEGAWAI BANK. Anak-anak ustaz bukan saja cemerlang akademik tetapi juga cemerlang dari segi akhlak. Baik hati, lemah lembut, bertanggungjawab dan amat menghormati orang.

Walaupun anak-anak beliau berjaya dalam kerjaya, tetapi mereka tidak bermewah dari segi pakaian, barangan emas jauh sekali. Ustaz juga mempunyai 10 buah rumah yang dibeli tanpa pinjaman bank. Setiap tahun ustaz dan isteri akan ke tanah suci Mekah menunaikan umrah dan mengerjakan Haji di musim Haji. Tetapi mereka tetap mengamalkan kehidupan yang sederhana. Ustaz dan isteri juga pernah dianugerahkan Ibubapa Mithali peringkat daerah.

Tentu sahabat semua tertanya-tanya apa rahsia ustaz tersebut boleh memperoleh semua kesenangan di dunia yang setiap kita impikan.... sebagai orang yang dekat dengan ustaz, hasil pemerhatian saya dan apa yang dicerita sendiri oleh ustaz.... renung-renungkan.

Sejak saya mengenali ustaz 8 tahun yang lalu beliau seorang yang kuat beramal ibadat, merendah diri, pemurah, berlemah-lembut dalam percakapan, penyayang, baik hati, amanah dan beliau juga sangat cintakan ilmu - beliau boleh berbahasa arab dengan fasih walaupun tidak mendapat pendidikan formal dalam subjek tersebut. Dan apabila ditanya apa rahsia beliau mendapat kemurahan rezeki (harta, anak yg baik dan berjaya serta kesihatan tubuh badan, umur beliau hampir 70thn). Ini jawapannya...

1) Ikut suruhan Allah (ibadat wajib)

2) Solat malam (sering ditekankan, ustaz & isteri tidak pernah meninggalkan solat malam sejakmuda )

3) Membaca Al-Quran (sejak thn 84, beliau telah khatam sebanyak 200 kali. Beliau sentiasa bersama Al-Quran di masa lapang)

4) Mengeratkan silaturrahim (sering menziarahi sanak saudara, pada hari raya wajib bagi ustaz sekeluarga berkonvoi ke rumah saudara mara dan juga tanah perkuburan)

5) Berpuasa Sunat

6) Memuliakan tetamu (belum sampai 5 minit tetamu sampai, ustaz dan keluarga akan pastikansekurang-kurangnya air tersedia di hadapan tetamu. Apa saja makanan yg ada dalam simpanan, akan dikeluarkan untuk tetamu-asalkan makanan tersebut masih boleh dimakan)

7) Menjaga hati jiran tetangga

8) Tidak memburukkan dan membuka aib orang lain

9) Bersedekah (terutama kpd kanak2)

10) Menghargai rezeki yang Allah kurniakan (walaupun hanya sekeping biskut)

Inilah petua dan nasihat yg sering ustaz tekankan di setiap sessi ceramah beliau ataupun dalam perjumpaan keluarga.

Moga ianya menjadi pedoman dan panduan buat kita semua. Wassalam.


sumber: www.Halaqah.net
Pengirim : aisyahkhadijah




DOA DARI HADIS SOHIH KHUSUS ELAK DI ROGOL & CABUL

Terdapat beberapa pertanyaan tentang doa yang khusus bagi kaum wanita samada dewasa dan kanak-kanak untuk mengelakkan mereka dari terperangkap dalam situasi yang boleh membawa kepada rogol, pencabulan dan lebih dahsyat lagi deraan seks yang diakhiri dengan pembunuhan.



Ų±َŲ³ُŁˆŁ„َ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ ŁŠŁ‚ŁˆŁ„ Ł…Ł† Ł‚Ų§Ł„ ŲØِŲ³ْŁ…ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ Ų§Ł„Ų°ŁŠ Ł„َŲ§ ŁŠَŲ¶ُŲ±ُّ Ł…Ų¹ Ų§Ų³ْŁ…ِŁ‡ِ Ų“َŁŠْŲ”ٌ ŁŁŠ Ų§Ł„Ų£Ų±Ų¶ ŁˆŁ„Ų§ ŁŁŠ Ų§Ł„Ų³َّŁ…َŲ§Ų”ِ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų³َّŁ…ِŁŠŲ¹ُ Ų§Ł„ْŲ¹َŁ„ِŁŠŁ…ُ Ų«َŁ„َŲ§Ų«َ Ł…َŲ±َّŲ§ŲŖٍ Ł„Ł… ŲŖُŲµِŲØْŁ‡ُ ŁَŲ¬ْŲ£َŲ©ُ ŲØَŁ„َŲ§Ų”ٍ Ų­ŲŖŁ‰ ŁŠُŲµْŲØِŲ­َ ŁˆَŁ…َŁ†ْ Ł‚َŲ§Ł„َŁ‡َŲ§ Ų­ŁŠŁ† ŁŠُŲµْŲØِŲ­ُ Ų«َŁ„َŲ§Ų«ُ Ł…َŲ±َّŲ§ŲŖٍ Ł„Ł… ŲŖُŲµِŲØْŁ‡ُ ŁَŲ¬ْŲ£َŲ©ُ ŲØَŁ„َŲ§Ų”ٍ Ų­ŲŖŁ‰ ŁŠُŁ…ْŲ³ِŁŠَ

DALAM sebutan rumi: BISMILLAH ALLAZI LA YADURRU MA’ASMIHI SYAIUN FIL ARDI WA LA FIS SAMAIE , WAHUWAS SAMI’UL ‘ALIM

Ertinya : Rasulullah s.a.w didengari berkata sesiapa yang berdoa : “Dengan nama Allah yang tiada dimudaratkan sesuatu apapun dengan namaNya samada di bumi dan di langit, dan Dialah maha mendengar dan maha mengetahui” sebanyak 3 kali, maka ia tidak ditimpa kesusahan bala dan musibah sehinggalah subuh esoknya, dan barangsiapa membacanya ketika subuh 3 kali, ia tidak ditimpa kesusahan bala dan musibah sehingga petangnya” ( Riwayat Abu Daud, 4/323 ; At-Tirmidizi, 5/465 dan Ahmad ; Tirmizi : Hasan – Teks doa berwarna Merah Syeikh Syuaib ; Hasan)
Ingin saya utarakan satu lagi doa sohih yang dibaca oleh isteri Nabi Ibrahim a.s (iaitu Siti Sarah) yang menyebabkan para lelaki zalim termasuk rajanya melarikan diri, saya sertakan sekali sumber rujukannya dari hadis Nabi s.a.w.

Ų§Ł„Ł„ّŁ‡ُŁ…َّ Ų§ِŁ†ْ ŁƒُŁ†ْŲŖَ ŲŖَŲ¹ْŁ„َŁ…ُ Ų§Ł†ŁŠ Ų¢Ł…َŁ†ْŲŖُ ŲØِŁƒَ ŁˆَŲØِŲ±َŲ³ُŁˆŁ„ِŁƒَ ŁˆَŲ£َŲ­ْŲµَŁ†ْŲŖُ ŁŲ±Ų¬ŁŠ Ų„ِŁ„Ų§َّ Ų¹Ł„Ł‰ Ų²ŁˆŲ¬ŁŠ ŁَŁ„Ų§َ ŲŖُŲ³َŁ„ِّŲ·ْ Ų¹َŁ„َŁ‰َّ Ų§Ł„ْŁƒَŲ§ŁِŲ±َ

DALAM SEBUTAN RUMI: ALLAHUMMA IN KUNTA TA’LAMU INNI AAMANTU BIKA, WA BIRASULIKA WA AHSONTU FARJI ILLA ‘ALA ZAWJI FALA TUSALLIT ‘ALAYYA AL-KAFIR WA AZ-ZALIM
Ertinya: Ya Allah, jika engkau mengetahui bahawa aku beriman kepada Mu dan Rasul Mu, dan aku menjaga kehormatanku hanya untuk suamiku, maka lindungilah aku daripada dikuasai oleh orang-orang kafir dan zalim” ( Riwayat Al-Bukhari, no 2104, 2/722 ; Sunan Al-Baihaqi, 5/97; Musnad ahmad, 2/403 ; Fath Al-Bari, 6/393; Umdat Al-Qari, 12/30 ; Sohih )
Semoga ia dapat dihafaz dan di amalkan oleh semua wanita Muslimah, Cuma jangan lupa bahawa doa ini bersoifat tawassul dengan amal soleh anda, iaitu apabila diikat dengan imannya dengan Allah s.w.t dan RasulNya dan telah dijaga kehormatannya dan sudah tentu auratnya.
Justeru, seolah-olah kemaqbulan doa ini juga diikat tentang kewajiban untuk beriman dengan Allah dan rasulNya dan menutup aurat anda. Tanpanya, doa ini masih amat digalakkan untuk dilakukan, cuma jaminan seolah-olah lebih pasti bagi yang apa yang dikatanya (dalam doa ini) menepati apa yang sebenarnya penampilan fizikal anda.
Justeru, jika berbaju kebaya terbelah, baju sendat menampakkan susuk tubuh, berpakaian nipis seolah telanjang, bersolek canggih seperti artis bukan Islam..sudah tentu doa ini sahaja belum cukup mampu menjaga anda. Bukan kerana Allah s.w.t tidak mampu, tetapi Allah s.w.t tidak anggap wanita itu layak dek kerana kedegilannya sendiri.
Fikirkanlah.
Sekian
Zaharuddin Abd Rahman
www.zaharuddin.net
12 Ramadhan 1428 H
24 September 2008



HIJRAH JULANG ISLAM HANCIRKAN JAHILIAH

Posted on  by khutbahkini

Ų§Ł„Ų­َŁ…ْŲÆُ Ł„Ł„Ł‡ِ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠْ Ų£َŲ±ْŲ³َŁ„َ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„َŁ‡ُ ŲØِŲ§Ł„Ł‡ُŲÆَŁ‰ ŁˆَŲÆِŁŠْŁ†ِ Ų§Ł„Ų­َŁ‚ِّ Ł„ِŁŠُŲøْŁ‡ِŲ±َŁ‡ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§Ł„ŲÆِّŁŠْŁ†ِ ŁƒُŁ„ِّŁ‡ِ ŁˆَŁ„َŁˆْ ŁƒَŲ±ِŁ‡َ Ų§Ł„Ł…ُŲ“ْŲ±ِŁƒُŁˆْŁ†َ  Ų£َŲ“ْŁ‡َŲÆُ Ų£َŁ†ْ Ł„Ų§Ų„ِŁ„Ł‡َ Ų„ِŁ„Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ ŁˆَŲ£َŲ“ْŁ‡َŲÆُ Ų£َŁ†َّ Ų³َŁŠِّŲÆَŁ†َŲ§ Ł…ُŲ­َŁ…َّŲÆًŲ§ Ų¹َŲØْŲÆُŁ‡ُ ŁˆَŲ±َŲ³ُŁˆْŁ„ُŁ‡ُ   Ų§Ł„Ł„ّŁ‡ُŁ…َّ ŲµَŁ„ِّ ŁˆَŲ³َŁ„ِّŁ…ْ ŁˆَŲØَŲ§Ų±ِŁƒْ Ų¹َŁ„Ł‰َ Ų³َŁŠِّŲÆِŁ†َŲ§ Ł…ُŲ­َŁ…َّŲÆٍ ŁˆَŲ¹َŁ„َŁ‰ Ų¢Ł„ِŁ‡ِ ŁˆَŲ£َŲµْŲ­َŲ§ŲØِŁ‡ِ ŁˆَŁ…َŁ†ْ ŲŖَŲØِŲ¹َŁ‡ُŁ…ْ ŲØِŲ„ِŲ­ْŲ³َŲ§Ł†ٍ Ų„ِŁ„َŁ‰ ŁŠَŁˆْŁ…ِ Ų§Ł„ŲÆِّŁŠْŁ†ِ  …Ų£َŁ…َّŲ§ ŲØَŲ¹ْŲÆُ…..ŁَŁŠَŲ§ Ų¹ِŲØَŲ§ŲÆَ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ ! Ų§ŲŖَّŁ‚ُŁˆْŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡َ  Ų­َŁ‚َّ ŲŖُŁ‚َŲ§ŲŖِŁ‡ِ ŁˆَŁ„Ų§ŲŖŁ…َŁˆُْŲŖُŁ†َّ Ų„ِŁ„Ų§ ŁˆَŲ£َŁ†ْŲŖُŁ…ْ Ł…ُŲ³ْŁ„ِŁ…ُŁˆْŁ†َ 
Wahai hamba-hamba Allah ! Bertaqwalah sekalian kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Dan Janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.
Saya  menyeru diri saya sendiri dan juga sidang Jumaat sekalian  agar  kita  sama-sama  meningkatkan  ketaqwaan  kita  kepada  Allah  dengan  melakukan  segala  suruhanNya  dan  menjauhi  segala  yang  ditegahNya. 

Sidang Jumaat yang dihormati sekalian
Firman Allah dalam ayat  5 surah Ibrahim :
ŁˆَŁ„َŁ‚َŲÆْ Ų£َŲ±ْ‌Ų³َŁ„ْŁ†َŲ§ Ł…ُŁˆŲ³َŁ‰ٰ ŲØِŲ¢ŁŠَŲ§ŲŖِŁ†َŲ§ Ų£َŁ†ْ Ų£َŲ®ْŲ±ِ‌Ų¬ْ Ł‚َŁˆْŁ…َŁƒَ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ŲøُّŁ„ُŁ…َŲ§ŲŖِ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł†ُّŁˆŲ±ِ‌ ŁˆَŲ°َŁƒِّŲ±ْ‌Ł‡ُŁ… ŲØِŲ£َŁŠَّŲ§Ł…ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ€Ł‡ِ ۚ Ų„ِŁ†َّ ŁِŁŠ Ų°َٰŁ„ِŁƒَ Ł„َŲ¢ŁŠَŲ§ŲŖٍ Ł„ِّŁƒُŁ„ِّ ŲµَŲØَّŲ§Ų±ٍ‌ Ų“َŁƒُŁˆŲ±ٍ‌
Maksudnya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutuskan Nabi Musa (pada masa yang lalu) dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami sambil Kami berfirman: “Hendaklah engkau mengeluarkan kaummu dari gelap-gelita kufur kepada cahaya iman; dan ingatkanlah mereka dengan Hari-hari Allah. “Sesungguhnya yang demikian itu, mengandungi tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah bagi tiap-tiap seorang yang kuat bersabar, lagi kuat bersyukur
            Kita baru sahaja menyambut ketibaan bulan Muharram tahun 1435H yang mengetuk hati kita untuk sama-sama menghayati erti hijrah dalam kehidupan sesuai denga ianya merupakan bulan pertama dalam Taqwim Hijrah. Sewajarnya setiap kali meninggalkan tahun lama dan masuk kepada tahun baru maka kita perlu melakukan proses hijrah terutama pada diri kita sendiri ke arah tunduk patuh kepada segala arahan Allah dan menjauhi segala laranganNya dalam setiap aspek kehidupan. Kita wajib hijrah dengan meninggalkan segala perkara yang merugikan agama dan umat serta melakukan ketaatan maksimum kepada Allah SWT.
Kita juga digalakkan untuk banyak melakukan amalan puasa sunat terutama pada hari Kesembilan dan Kesepuluh daripada bulan Muharram atau hari ‘Asyura’
Ł‚َŲ§Ł„َ Ų±َŲ³ُŁˆŁ„ُ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ e: .. ŁˆَŲµِŁŠَŲ§Ł…ُ ŁŠَŁˆْŁ…ِ Ų¹َŲ§Ų“ُŁˆŲ±َŲ§Ų”َ ، Ų£َŲ­ْŲŖَŲ³ِŲØُ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ Ų£َŁ†ْ ŁŠُŁƒَŁِّŲ±َ Ų§Ł„Ų³َّŁ†َŲ©َ Ų§Ł„َّŲŖِŁŠ Ł‚َŲØْŁ„َŁ‡ُ ”  - Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ł…Ų³Ł„Ł…
Maksudnya : … Adapun puasa hari Asyura, pahalanya di sisi Allah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya
Sidang Jumaat yang berkati Allah,
Firman Allah dalam ayat 30 surah al-Anfal :
ŁˆَŲ„ِŲ°ْ ŁŠَŁ…ْŁƒُŲ±ُ‌ ŲØِŁƒَ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠŁ†َ ŁƒَŁَŲ±ُ‌ŁˆŲ§ Ł„ِŁŠُŲ«ْŲØِŲŖُŁˆŁƒَ Ų£َŁˆْ ŁŠَŁ‚ْŲŖُŁ„ُŁˆŁƒَ Ų£َŁˆْ ŁŠُŲ®ْŲ±ِ‌Ų¬ُŁˆŁƒَ ۚ ŁˆَŁŠَŁ…ْŁƒُŲ±ُ‌ŁˆŁ†َ ŁˆَŁŠَŁ…ْŁƒُŲ±ُ‌ Ų§Ł„Ł„َّŁ€Ł‡ُ ۖ ŁˆَŲ§Ł„Ł„َّŁ€Ł‡ُ Ų®َŁŠْŲ±ُ‌ Ų§Ł„ْŁ…َŲ§ŁƒِŲ±ِ‌ŁŠŁ†َ
Maksudnya : Dan ingatlah (wahai Muhammad), ketika orang-orang kafir musyrik (Mekah) menjalankan tipu daya terhadapmu untuk menahanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka menjalankan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya (mereka), kerana Allah sebaik-baik yang menggagalkan tipu daya
            Ketika menyingkap berkenaan matlamat hijrah nabi-nabi maka kita dapati antara 3 sebab  berlangsungnya hijrah iaitu [1] untuk menyeru manusia mentauhidkan Allah, [2] bagi mempertahankan keimanan pengikut daripada diganggu dan [3] membuka penempatan baru untuk kebaikan semua. Nabi Ibrahim berhijrah meninggalkan tanah kelahirannya kerana enggan tunduk kepada Raja Namrud yang menolak agama tauhid. Nabi Ibrahim juga berhijrah membawa isterinya Siti Hajar dan puteranya Nabi Ismail menuju ke sebuah lembah kering kontang untuk membuka penempatan baru, iaitu Makkah yang akhirnya menjadi pusat ibadat hingga kini. Nabi Musa pula berhijrah meninggalkan Mesir menuju ke Syam bersama pengikut setia bagi mengelak kekejaman dilakukan Firaun yang mengaku dirinya tuhan dan di sana diberi negeri untuk menguatkan lagi penyebaran Islam. Nabi Nuh pula berhijrah atas perintah Allah menaiki kapal ketika banjir besar bertujuan menyelamatkan sejumlah pengikut setia daripada terus diejek dan diganggu penduduk yang menolak seruan tauhid.
Penghijrahan nabi meninggalkan sesuatu tempat menuju tempat lain bukan bermakna mengaku kalah atau meninggalkan amanah menyebarkan agama tauhid. Hijrah suatu strategi mendapat kekuatan dan keselamatan. Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah menjadi titik permulaan kejayaan umat Islam di mana Islam dapat disebarkan secara terbuka dan mendapat sambutan serta dapat melaksanakan system Islam yang lengkap dengan adanya kuasa pemerintahan. Menyedari Makkah tidak sesuai diteruskan dakwah, lalu Nabi Muhammad SAW mencari tempat lain difikirkan lebih selamat. Tempat pertama dipilih ialah Taif. Namun, keadaan tidak memihak kepada Rasulullah SAW. Tempat lain pernah dijadikan tempat hijrah ialah Habsyah. Walaupun mendapat layanan baik Raja Habsyah, terdapat beberapa keadaan menyebabkan Habsyah tidak menjadi destinasi hijrah Rasulullah SAW walau pun ramai sahabat terus tinggal di Habsyah untuk tempoh lama. Penghijrahan Nabi Muhammad SAW ke Madinah tidak dilakukan secara terburu-buru sebaliknya Rasulullah SAW mengkaji latar belakang atau kesesuaian terlebih dahulu sebelum berhijrah. Rasulullah SAW menguji penerimaan penduduk Madinah dengan berdakwah kepada mereka yang datang ke Makkah mengerjakan haji sehingga berlangsungnya Perjanjian Aqabah yang menjadi perintis kepada hijrah. Tindakan bijak ini mesti diteladani dalam memperkasakan Islam agar umat Islam maju ke depan bukan mundur ke belakang, menjadi bangsa berdaulat bukan mangsa yang diinjak-injak oleh musuh Islam, menjadi model ikutan bukan ‘pak turut’ yang merugikan
           
Sidang Jumaat yang dirahmati Allah,
Ų¹Ł† Ų¹Ų§Ų¦Ų“Ų© Ų±Ų¶ŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł†Ł‡Ų§ Ł‚Ų§Ł„: Ł‚Ų§Ł„ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ e: (Ł„َŲ§ Ł‡ِŲ¬ْŲ±َŲ©َ ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ų§Ł„ْŁَŲŖْŲ­ِŁˆَŁ„َŁƒِŁ†ْ Ų¬ِŁ‡َŲ§ŲÆٌ ŁˆَŁ†ِŁŠَّŲ©ٌ ŁˆَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų§Ų³ْŲŖُŁ†ْŁِŲ±ْŲŖُŁ…ْ ŁَŲ§Ł†ْŁِŲ±ُŁˆŲ§) Ł…ŲŖŁŁ‚ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡
Maksudnya: Tidak ada hijrah lagi setelah dibukanya kota Makkah, tetapi yang ada adalah jihad (berjuang di jalan Allah) dan niat untuk selalu berbuat baik. Oleh kerana itu, jika kalian diseru untuk berjuang, maka berangkatlah!”
                Sempena berada pada tahun baru hijrah marilah kita sama-samamenghayati roh hijrah untuk diguna pakai dalam konteks semasa iaitu membina semula kegemilangan tamadun Islam yang sudah lama hilang. Umat Islam mestilah memahatkan suatu kebanggaan dalam jiwa masing-masing bahawa Islam agama paling hebat. Sifat segan silu hendaklah dikikis daripada dada umat Islam bagi menzahirkan keindahan dan keagungan Islam dalam setiap aspek kehidupan samada politik, ekonomi, sosial dan sebagainya. Ketika masalah kerapuhan aqidah, kerosakan akhlak, peningkatan masalah jenayah yang berlaku dalam Negara diikuti dengan suasana keselamatan yang tergugat terutama kes pengawal keselamatan sendiri yang terlibat dengan jenayah bunuh dan rompak ditambah pula ramai warga asing yang diupah menjadi pengawal keselamatan. Kita harap jangan pula ada kes polis dan tentera pun daripada kalangan warga asing selepas ini.
            Oleh itu sudah sampai masanya Negara berhijrah kepada system perundangan Islam sebagaimana tindakan berani Kerajaan Brunei mewartakan Akta Perintah Kanun Hukuman Jenayah Syar’iah yang merangkumi pelaksanaan hukum hudud mulai 22 Oktober 2013, dan akan mula berkuat kuasa enam bulan selepasnya secara berfasa. Undang-undang itu meliputi hukuman termasuk merejam hingga mati kerana muhsan yang berzina, memotong tangan kerana mencuri dan sebat kerana pelbagai kesalahan seperti pengguguran kandungan hingga kepada meminum arak. Kita menyokong penuh titah ucapan Sultan Brunei semasa mewartakan hukuman Islam ini dengan titah baginda : Undang-Undang Allah disyari’atkan bukanlah untuk kepentingan Allah sendiri kerana Allah sama sekali tidak mempunyai apa-apa hajat, kerana Dia sendiri adalah Tuhan yang Maha Sempurna. Yang berhajat itu ialah kita para hamba, termasuk hajat untuk dapat menikmati keadilan dan kesejahteraan.

Sidang Jumaat yang dihormati sekalian,
Firman Allah dalam ayat  74 surah al-Anfal :
ŁˆَŲ§Ł„َّŲ°ِŁŠŁ†َ Ų¢Ł…َŁ†ُŁˆŲ§ ŁˆَŁ‡َŲ§Ų¬َŲ±ُ‌ŁˆŲ§ ŁˆَŲ¬َŲ§Ł‡َŲÆُŁˆŲ§ ŁِŁŠ Ų³َŲØِŁŠŁ„ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ€Ł‡ِ ŁˆَŲ§Ł„َّŲ°ِŁŠŁ†َ Ų¢ŁˆَŁˆŲ§ ŁˆَّŁ†َŲµَŲ±ُ‌ŁˆŲ§ Ų£ُŁˆŁ„َŁ€ٰŲ¦ِŁƒَ Ł‡ُŁ…ُ Ų§Ł„ْŁ…ُŲ¤ْŁ…ِŁ†ُŁˆŁ†َ Ų­َŁ‚ًّŲ§ ۚ Ł„َّŁ‡ُŁ… Ł…َّŲŗْŁِŲ±َ‌Ų©ٌ ŁˆَŲ±ِ‌Ų²ْŁ‚ٌ ŁƒَŲ±ِ‌ŁŠŁ…ٌ
Maksudnya : Dan mereka yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan mereka yang memberi tempat kediaman dan pertolongan maka merekalah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperolehi keampunan dan kurniaan yang mulia
            Model Daulah yang agung yang dibina oleh nabi Muhammad s.a.w berdiri atas 3 asas utama iaitu [1] pembinaan masjid bagi membina ikatan manusia dengan Allah yang menjadi kekuatan utama kepada kesejahteraan dan keberkatan Negara. Apabila bermula daripada pemimpin hingga rakyat jelata takut kepada Allah maka masalah kezaliman, penindasan dapat dihakiskan. Kita tidak mahu mempunyai pemimpin yang hanya mahu rakyat berjimat cermat sedangkan sikap boros dan membazir seperti kes ketirisan akibat pecah amanah, rasuah mengakibatkan RM6.5 bilion wang rakyat lebur tahun lepas melebihi subsidi minyak dan gula yang ditarik. Itu belum dikira dengan kos Kompleks Perdana Menteri  lebih RM2.2 juta untuk elektrik manakala lebih RM300,000 dibelanjakan untuk bil air iaitu RM 8 500 sehari untuk tahun lepas sahaja. Sedangkan rakyat bakal dibebani dengan kenaikan tariff elektrik tidak lama lagi. Begitu juga penggunaan pesawat persendirian menelan kos RM14.95 juta untuk bahan api dan RM160.08 juta untuk penyelenggaraan dengan kos hampir RM 500 ribu untuk satu penerbangan .Sedangkan rakyat terkial-kial untuk berbelanja jimat akibat kenaikan harga barang yang terus meningkat
[2] Nabi s.a.w membina ikatan persaudaraan yang kuat antara golongan Muhajirin yang berhijrah dengan golongan Ansar yang merupakan anak watan Madinah sehingga hubungan kemanusiaan atas dasar iman ini banyak membantu membina Negara yang kuat. Oleh itu kita pada hari mestilah menghayati semangat persaudaraan Islam yang kuat dalam memastikan penjajahan Palestin dapat ditamatkan, pembunuhan di Syria dapat dihentikan, penderitaan bangsa Roghiya di Myanmar dapat pembelaan, nasib umat Islam yang tertindas di seluruh dunia dapat perhatian. Musuh Islam melalui dasar pecah perintah yang menjadi dasar penjajahan ke atas bumi Umat Islam telah menanam sikap Assobiyah atau kebangsaan sempit yang menyebabkan ramai umat Islam merasakan bagaimana nasib malang yang menimpa saudara seagama di Negara yang lain adalah masalah Negara masing-masing bukan masalah kita bersama. Buangkan sikap yang buruk ini untuk kembali menjadikan umat Islam seperti batu bata yang tersusun rapi dan ibarat sebatang tubuh di mana satu anggota merasa sakit menyebabkan anggota lain turut menderita
Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų±Ų³ŁˆŁ„ e  : Ų§Ł„Ł…ُŲ³ْŁ„ِŁ…ُ Ł…َŁ†ْ Ų³َŁ„ِŁ…َ Ų§Ł„Ł…ُŲ³ْŁ„ِŁ…ُŁˆْŁ†َ Ł…ِŁ†ْ Ł„ِŲ³َŲ§Ł†ِŁ‡ِ ŁˆَŁŠَŲÆِŁ‡ِ ŁˆَŲ§Ł„Ł…ُŁ‡َŲ§Ų¬ِŲ±ُ Ł…َŁ†ْ Ł‡َŲ¬َŲ±َ Ł…َŲ§ Ł†َŁ‡َŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŁ†ْŁ‡ُ  – Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ ŁˆŲ£ŲØŁˆ ŲÆŲ£ŁˆŲÆ ŁˆŲ§Ł„Ł†Ų³Ų§Ų¦ŁŠ
Maksudnya: Seorang muslim ialah orang yang menyelamatkan saudaranya muslim yang lain melalui lidah dan tangannya. Dan seorang yang berhijrah ialah sesiapa yang berhijrah daripada perkara yang ditegah oleh Allah daripadanya
            Asas ke-[3] yang dibina selepas hijrah ialah membentuk Piagam Madinah yang merupakan asas pembinaan Negara yang pertama di dunia dalam memastikan setiap lapisan masyarakat tanpa mengira bangsa dan agama dapat hidup aman di bawah satu system yang saksama. Keadilan dan kehebatan system Islam bukan sahaja dapat dirasai oleh umat Islam malah orang bukan Islam. Oleh itu gunakanlah peluang ketika orang Islam masih mempunyai kuasa poltik dalam Negara untuk memperkasakan system Islam. Kita tidak mahu Negara tunduk kepada suara seperti atas nama hak asasi manusia supaya dihalakan budaya songsang Lesbian, homoseksualiti (LGBT) , murtad, pemansuhan jenayah syariah. Kita tidak akan menjemput bala Allah dengan menghalalkan perkara yang diharamkan oleh Allah. Bersama berhijrah dalam menjulang system Islam. Bersama berhijrah daripada terus dijajah oleh system ciptaan manusia. Islamlah nescaya kita selamat dunia akhirat
Firman Allah dalam ayat 117 surah Hud :
ŁˆَŁ…َŲ§ ŁƒَŲ§Ł†َ Ų±َŲØُّŁƒَ Ł„ِŁŠُŁ‡ْŁ„ِŁƒَ Ų§Ł„ْŁ‚ُŲ±َŁ‰ٰ ŲØِŲøُŁ„ْŁ…ٍ ŁˆَŲ£َŁ‡ْŁ„ُŁ‡َŲ§ Ł…ُŲµْŁ„ِŲ­ُŁˆŁ†َ
Maksudnya : Dan Tuhanmu tidak sekali-kali mahu membinasakan mana-mana negeri dengan sebab kezaliman penduduknya selagimana mereka sentiasa memperbaiki keadaan sesama sendiri
ŲØَŲ§Ų±َŁƒَ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ł„ِŁŠْ ŁˆَŁ„َŁƒُŁ…ْ ŁِŁŠ Ų§Ł„Ł‚ُŲ±ْŲ¢Ł†ِ Ų§Ł„Ų¹َŲøِŁŠْŁ…ِ ŁˆَŁ†َŁَŲ¹َŁ†ِŁŠ ŁˆَŲ„ِŁŠَّŲ§ŁƒُŁ…ْ ŲØِŁ…َŲ§ ŁِŁŠْŁ‡ِ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„Ų¢ŁŠَŲ§ŲŖِ ŁˆَŲ§Ł„Ų°ِّŁƒْŲ±ِ Ų§Ł„Ų­َŁƒِŁŠْŁ…ِ ŁˆَŲŖَŁ‚َŲØَّŁ„َ Ł…ِŁ†ِّŁŠ ŁˆَŁ…ِŁ†ْŁƒُŁ…ْ ŲŖِŁ„Ų§ŁˆَŲŖَŁ‡ُ Ų„ِŁ†َّŁ‡ُ Ł‡ُŁˆَ Ų§Ł„Ų³َّŁ…ِŁŠْŲ¹ُ Ų§Ł„Ų¹َŁ„ِŁŠْŁ…ُ ŁˆَŲ§Ų³ْŲŖَŲŗْŁِŲ±ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡َ Ų§Ł„Ų¹َŲøِŁŠْŁ…َ Ł„ِŁŠْ ŁˆَŁ„َŁƒُŁ…ْ ŁˆَŁ„ِŲ³َŲ§Ų¦ِŲ±ِ Ų§Ł„ُŁ…ْŲ³ِŁ„ِŁ…ْŁŠŁ†َ ŁˆَŲ§Ł„Ł…ُŲ³ْŁ„ِŁ…َŲ§ŲŖِ ŁˆَŲ§Ł„Ł…ُŲ¤ْŁ…ِŁ†ِŁŠْŁ†َ ŁˆَŲ§Ł„Ł…ُŲ¤ْŁ…ِŁ†َŲ§ŲŖِ ŁَŲ§Ų³ْŲŖَŲŗْŁِŲ±ُŁˆْŁ‡ُ ŁَŁŠَŲ§ ŁَŁˆْŲ²َ Ų§Ł„Ł…ُŲ³ْŲŖَŲŗْŁِŲ±ِŁŠْŁ†َ ŁˆَŁŠَŲ§ Ł†َŲ¬َŲ§Ų©َ Ų§Ł„ŲŖَّŲ§Ų¦ِŲØِŁŠْŁ†َ



Wednesday, November 6, 2013

Fekah Interaksi Dengan Non Muslim

4:13PM Nov 4 2013

Saya rasa amat berat apabila mendapat banyak jemputan untuk menghadiri seminar dan perbincangan isu-isu murtad. 
Walaupun pihak-pihak penganjur mempunyai alasan mereka yang tersendiri, namun saya selalu berkhayal satu seminar besar dibuat tentang ramai bukan Muslim menganut Islam.

Dalam politik pilihan raya, akhbar-akhbar berbagai parti akan menyiarkan cerita ahli-ahli parti lawan keluar parti. Sama ada benar atau tidak, itu merupakan perang psikologi yang akan melemahkan jentera parti musuh dan semangat pengundi. 

Demikianlah juga tentang isu murtad, jika kita asyik membicarakan tentang orang keluar agama kita, lemahlah semangat para pendakwah ikhlas yang sedikit itu, dan patahlah hasrat bukan Muslim yang ingin mendekati agama ini. 

Adakah di sana suatu yang lebih malang dari agama yang bukan sahaja gagal menarik orang luar mendekatinya, bahkan penganut yang ada pun ingin meninggalkannya. Mereka yang menggembar-gemburkan angka murtad yang bukan-bukan itu - secara langsung atau tidak langsung - memainkan peranan penting melemahkan umat ini dari dalam dan menghalang orang lain dari menghampiri agama yang suci ini.


Kekuatan kita ada

Dahulu kita membaca pemimpin agung Islam Umar bin al-Khattab yang berpesan kepada bala tentera Islam yang dikepalai oleh Sa'd bin Abi Waqqas sebelum Peperangan Qadisiyyah menentang Parsi dengan kata-kata mutiara.

Antara katanya: "...yang menyebabkan kaum Muslimin itu menang hanyalah kerana maksiat musuh-musuh mereka. Jika tidak kerana faktor itu, kita tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi musuh. Sebabnya kekuatan kita tidak seperti kekuatan mereka, persiapan (peralatan) kita tidak seperti persiapan mereka. Jika kita sama dengan mereka dalam hal maksiat, sudah pasti mereka memiliki kelebihan di sudut kekuatan. Jika kita tidak mampu menang dengan kelebihan kita (ketaqwaan) sudah pasti kita tidak dapat menewaskan mereka dengan kekuatan kita." (Dr ‘Ali al-Salabi, ‘Umar bin al-Khattab, ms 420, Kaherah: Dar al-Tauzi' Wa al-Nasyr al-Islamiyyah).


Ucapan Umar sangat bermakna dan menarik. Pengajaran untuk kita umat yang tewas pada hari ini. Namun saya ingin melihat di sudut yang sebaliknya dalam negara kita ini. 

Jika ‘Umar menyatakan: "..sebabnya kekuatan kita tidak seperti kekuatan mereka, persiapan (peralatan) kita tidak seperti persiapan mereka", realiti yang berlaku dalam negara kita sebaliknya. 

Jumlah umat Islam lebih ramai, peruntukan dan bajet kerajaan untuk aktiviti Islam begitu banyak.

Bahkan zakat berlebihan saban tahun -walaupun yang miskin terus menderita, pegawai dan pejabat yang berkaitan Islam amatlah banyak. Kita ada jabatan, badan, yayasan, mahkamah, perlembagaan dan berbagai lagi yang berpihak kepada kepentingan Islam. 

Namun mengapa kita masih kelihatan bagaikan umat yang tewas. Tidakkah jika kita tidak dapat menewaskan orang lain dengan ketakwaan kita, sekurang-kurang kita berjaya disebabkan faktor kekuatan lahiriah kita. Mengapa tidak sedemikian?


Seorang yang berjalan kaki akan sampai ke destinasinya jika ia terus berjalan dengan arah yang betul. Namun seorang yang mempunyai kenderaan canggih dan mewah tidak akan sampai jika hanya berada dalam kenderaannya sambil membelek-belek kemewahan itu tanpa menggerakkannya ke arah destinasi yang betul. 

Begitulah halnya kita ini. Kita wajar bertanya sejauh manakah kenderaan mewah kita ini benar-benar digerakkan?.


Imej umat Islam

Aduhai malangnya, sepatutnya dengan Islam yang indah ini, semakin lama bukan Muslim hidup di kalangan masyarakat Muslim semakin harmoni perasaan mereka dan semakin menghormati kita, jika tidak pun mereka menerimanya. 

Namun realiti yang berlaku, semakin hari nampaknya, unsur-unsur prasangka dan prejudis makin berbuah antara mereka dan kita. Di sini saya tidak ingin membicarakan tentang masyarakat bukan Muslim dan agenda mereka.

Barangkali kita yang gagal menonjolkan wajah Islam yang mengangkat nilai dan penghormatan. Lama-kelamaan gambaran Islam itu begitu tidak indah pada generasi mereka.


Di sudut ekonomi dan kehidupan dunia, kita gagal menonjolkan nilai yang positif untuk mereka. Jika kita ingin berkempen agar bukan Muslim menghormati Islam dengan kejayaan kita dalam di sudut pembinaan ekonomi dan tamadun, nampaknya harapan itu amat kabur. 

Jalan untuk sampai kepada kehebatan ekonomi itu juga bukannya singkat. Apa yang tinggal bagi kita ialah menonjolkan kehebatan ajaran Islam yang membentuk peri laku mulia umatnya. Masih ramai manusia di dunia ini yang terpengaruh dengan budi baik melebihi kekayaan harta.

Fekah dakwah

Malangnya, fekah dakwah kita kepada bukan Muslim terbenam sama sekali. 

Ada saudara baru mengadu dia ingin menganut Islam dan menghubungi pihak yang berkenaan.Tetapi pegawai agama itu memberitahunya: "Jika awak hendak masuk Islam hendaklah pada waktu pejabat, tunggu saya masuk pejabat dulu.".

Saya cadangkan pegawai berkenaan tulis di pintu pejabatnya "waktu masuk Islam 8am sehingga 5pm". 

Semangat dakwah kita tidak kukuh. Kemudian hairan orang tidak minat dengan Islam. Jika orang lain bekerja untuk agama mereka tanpa mengira waktu dan berkorban, maka jangan hairanlah jika mereka berjaya memenangi persaingan ini.


Ramai orang bukan Islam selalu salah faham tentang sikap Islam terhadap mereka. Mereka menyangka ajaran Islam itu sentiasa membenci dan memusuhi mereka tanpa sebab. 

Pada hal Allah menyebut dalam Surah al-Mumtahanah ayat 8-9 (maksudnya): 

"Allah tidak melarang kamu daripada berbuat baik dan memberikan sumbangan harta kepada orang-orang yang tidak memerangi kamu kerana ugama (kamu), dan tidak mengeluarkan kamu dari kampung halaman kamu; Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanyalah melarang kamu daripada menjadikan teman rapat orang-orang yang memerangi kamu kerana ugama (kamu), dan mengeluarkan kamu dari kampung halaman kamu, serta membantu (orang lain) untuk mengusir kamu. dan (ingatlah), sesiapa yang menjadikan mereka teman rapat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."


Fekah sempit

Namun apa yang hendak dihairankan jika mereka salah faham. Mereka lihat ramai orang Islam yang mendapat bantuan kebajikan dari mereka; seperti ketika tsunami, yang sakit kronik dan seumpamanya. 

Ada orang kita berulang alik ke tempat ibadat mereka pun untuk mendapat bantuan rawatan percuma. Di pihak kita pula, kurang memberi kepada mereka. 

Bahkan pegangan mazhab tempatan kita begitu sempit sehingga mengharamkan sesetengah pemberian seperti daging korban dan akikah kepada mereka sekalipun jiran di sebelah rumah. Sehingga apabila kita buat korban atau akikah, kita menjemput orang ramai makan, kita tinggalkan jiran bukan Muslim kita kerana bimbang nanti korban atau akikah kita terbatal.

Padahal, tiada nas dari al-Quran atau hadis yang menyatakan sedemikian. 

Badan Fatwa Tetap Arab Saudi ketika ditanya tentang hal ini menjawab: 

"Ya, boleh untuk kita memberikan daging korban kepada bukan Muslim yang tidak memerangi Islam atau tawanan perang (bukan Muslim). Boleh kita berikan kepadanya disebabkan kefakirannya, atau hubungan keluarga atau kejiranan, atau untuk menjinakkan hatinya." (11/424). 

Namun disebabkan taksub mazhab, ramai yang sempit dalam hal ini. Lucunya, kita halang daging korban beberapa keping, dalam masa yang sama kita gadaikan lesen, permit, projek dan tanah berkeping-keping. 

Dalam masalah menjawab salam juga kita sempit. Dulu telah saya terangkan, kita haramkan mereka menjawab salam sedangkan ia merupakan kalimah yang baik.

Namun ramai yang tidak pula melenting apabila mendengar perkataan maki hamun atau mencarut atau merapu dari bukan Muslim ataupun Muslim.


Beri sedekah 

Ramai yang susah hati kerana pertubuhan agama-agama tertentu memberikan bantuan kepada orang-orang Islam yang kesusahan. Bimbang nanti akan mempengaruhi orang Islam.

Persoalannya, mengapa kita tidak lakukan. Kita ada Baitul Mal, zakat yang ‘berlebihan' dan sumber-sumber lain yang boleh dijadikan penarik Muslim dan bukan Muslim mendekati agama ini. 

Susahnya, ada pula orang Islam menganggap memberi sedekah kepada bukan Islam tidak dapat pahala. Sedekah atau bantuan yang dapat pahala hanya untuk sesama Islam. Hal ini tidak benar. 

Pada zaman Nabi SAW kaum Muslimin juga pada awalnya merasa berat untuk memberikan bantuan harta kepada selain dari kalangan mereka. 

Mereka seakan merasakan pahala itu hanya diperolehi jika sedekah itu diberikan kepada sesama akidah. 

Lalu Allah menurunkan firman-Nya dalam Surah al-Baqarah ayat 272 (maksudnya):

"Tidaklah engkau diwajibkan (wahai Muhammad) menjadikan mereka (yang tidak beriman) mendapat petunjuk (kerana kewajipanmu hanya menyampaikan petunjuk), akan tetapi Allah jualah yang memberi petunjuk kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya (menurut peraturan-Nya). Dan apa jua harta yang baik yang kamu belanjakan (pada jalan Allah) maka (pahalanya) adalah untuk diri kamu sendiri dan kamu pula tidaklah mendermakan sesuatu melainkan kerana menuntut keredaan Allah dan apa jua yang kamu dermakan dari harta yang baik, akan disempurnakan (balasan pahalanya) kepada kamu, dan (balasan baik) kamu (itu pula) tidak dikurangkan."


Dengan turunnya ayat ini bererti pemberian sedekah kepada sesiapa sahaja, sama ada Muslim atau bukan Muslim , orang baik atau tidak, tetap mendapat pahala dari sisi Allah selagi tujuannya mencari keredaan Allah. 

(lihat: Ibn Kathir, Tafsir al-Quran al-‘Azim, 2/476, Saudi: Dar ‘Alam al-Kutub). 

Bahkan dalam zakat, di kalangan ulama berpendapat peruntukan fakir miskin boleh diberikan kepada bukan Muslim yang tidak memusuhi Islam. 

Dr. Yusuf al-Qaradawi antara yang berpegang kepada pendapat ini. (lihat: al-Qaradawi, Fiqh al-Zakah, 2/ 707, Beirut: Muassasah al-Risalah). 

Bahkan zakat boleh diberikan kepada bukan Muslim atas peruntukan mualaf untuk menjinakkan hati mereka kepada Islam. Sama ada miskin atau tidak, seorang bukan Muslim boleh diberikan zakat jika itu boleh mendekatkan hati mereka dengan Islam. 

Namun, tafsiran mualaf kita begitu sempit, maka zakat gagal berfungsi sebagai agenda dakwah. Maka tidak hairan jika zakat kita ‘berlebih-lebihan' saban tahun, sedangkan masalah umat terus bertambah.


Hormati jenazah

Dahulu, sesetengah orang menganggap kurang baik jika lalu di hadapannya kenderaan jenazah bukan Muslim. Pada hal dalam hadis disebut (maksudnya):

"Sesungguhnya telah lalu di hadapan Nabi SAW satu jenazah, lalu baginda bangun (untuk menghormati). Lalu diberitahu kepada baginda: 'Itu jenazah seorang Yahudi'. Baginda bersabda: 'Tidakkah ia juga jiwa (insan)?'"Riwayat al-Bukhari dan Muslim). 

Nilai ketinggian akhlak ini sepatutnya dijelaskan kepada bukan Muslim agar mereka pandang tinggi kepada nabi kita. Jangan cuba dikaitkan agama ini dengan nilai-nilai keganasan.


Masuk masjid

Masjid-masjid kita juga sepatutnya seperti masjid pada zaman Nabi SAW Diizinkan bukan Muslim masuk untuk mendengar kuliah atau ceramah agama, atau untuk mengambil bantuan kewangan bagi yang kesusahan. 

Sepatutnya masjid dibuka untuk bukan Muslim untuk mengenali Islam, hadir melihat amalan orang Islam dan mendapat penerangan yang harmoni mengenai Islam. Inilah yang berlaku pada zaman Nabi SAW. Para perwakilan yang Muslim dan bukan Muslim dari serata ceruk rantau datang menemui Nabi SAW dalam masjid baginda. 

Namun kita ini, jika bukan Muslim masuk ke masjid atau duduk melihat amalan Islam di masjid, kesempitan pemikiran pun akan berperanan aktif.


Banyak lagi jika hendak dibincangkan di sini. Saya mencadangkan agar kita memasukkan dalam sukatan pengajian agama kita; di masjid dan sekolah secara jelas tajuk fekah atau akhlak Islami dalam berinteraksi dengan bukan Muslim. 

Dengan harapan akan terpancar di hadapan mereka cahaya keindahan agama ini.



PROF MADYA DATUK DR MOHD ASRI ZAINUL ABIDIN bekas mufti Perlis. Artikel ini ditulis ketika beliau masih berkhidmat dengan kerajaan negeri itu.