Redaksi – Jumat, 21 Maret 2014 13:20 WIB
Fakta Ilmiah
dalam Al Quran telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para
ilmuwan. Setiap Rasul yang diutus Allah SWT kepada manusia dibekali
dengan keistimewaan-keistimewaan yang disebut mukjizat. Mukjizat ini bukanlah
kesaktian ataupun tipu muslihat untuk memperdayai umat manusia, melainkan
kelebihan yang Allah SWT berikan untuk meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan
mempertegas seruan (dakwah) mereka agar manusia beriman kepada Allah SWT dan
tidak mempersekutukan-Nya (tauhid).
Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul berbeda-beda. Hal ini
disesuaikan dengan karakter dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah.
Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad saw?
Salah satu keajaiban Alquran, adalah terpelihara
keasliannya dan tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada
malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu hingga kiamat nanti. Otentisitas Alquran sudah
dijamin oleh Allah, seperti dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.”
(QS Al-Hijr: 9)
Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran
yang terus lahir ke dunia, dan pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak
pernah berhenti. Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14 abad lalu, namun
ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah.
Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Alquran
yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah
berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen penelitian
ilmiah.
Berikut beberapa fakta ilmiah Alquran yang dihimpun dari
berbagai sumber, di mana berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai
dengan ayat-ayatnya.
1. Fakta tentang besi
Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan. Dalam Alquran surat
Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki
kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan
membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah
tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan”
digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa”
menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara
bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari
langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu.
Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar
angkasa.
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang
membahas dan menjelaskan tentang besi. Salah satunya, “Dan Allah menjadikan
bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu
tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang
memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam
peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu
berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)
2. Fakta penciptaan berpasang-pasangan
Surat
Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara
berpasang-pasang. Dalam ayat lain, Allah uga berfirman, “Dan segala sesuatu
Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.”
(QS Adz-Zaariyat: 49).
Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak
hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai
partikel yang tidak terlihat mata.
Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil
melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara
berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang
fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.
3. Fakta tentang garis edar tata surya
Matahari,
planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya
masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33
dan surat
Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.
Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam
semesta dan tata surya. Beberapa di
antaranya seperti:
“Dan Dialah yang
telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)
“Dan matahari
berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan telah Kami
tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah
yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin:
39)
“Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan
astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli astronomi,
matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke
arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain matahari,
semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh
jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu
gerakan serupa.
4. Fakta tentang penciptaan manusia
dalam 3 tahap
Dalam
Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia
diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan.
“Dia menciptakan
kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia
menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai
kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana
kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan
ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu.
Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran
menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam
perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap. Tahap-tahap itu, pertama, tahap
Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi
segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan
zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga
lapisan.
Kedua, tahap
Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga
mulai terbentuk.
Ketiga tahap
fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi
telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
5. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil
penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi
ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam
air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan
kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya
mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin
seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x
atau y.
Alquran telah
menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan
berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan
itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari
wanita.
6. Fakta tentang sidik jari manusia
Setiap
manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan
lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan
pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai
lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.
Alquran surat Al
Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali
tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun
kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah
ayat 3-4:
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
7. Fakta tentang
menyusui bayi selama 2 tahun
Air susu ibu
atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber makanan terbaik bagi
bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak ada susu
buatan manusia yang mampu menandingi kualitas ASI.
Alquran surat
Luqman ayat 14 menganjurkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya,
ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan bahwa waktu yang terbaik
untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adalah 2 tahun karena memberikan banyak
manfaat.
“Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.”
8. Fakta tentang relativitas waktu
Albert
Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa
dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya. Beberapa ayat
dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di
antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan
Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka
meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak
akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti
seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
“Dia mengatur
urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As
Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat
dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh
ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat
Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda,
waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.
9. Fakta tentang gunung
Gunung tidak hanya memperindah pemandangan. Dikaji dari
ilmu geologi, gunung berfungsi sebagai penyeimbang bumi dari goncangan.
Gunung muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk
kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat
menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat ke atas
membentuk dataran tinggi dan gunung.
Alquran
menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat di antaranya dalam surat Al Anbiyaa
ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7. Gunung diibaratkan sebuah paku yang
menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.
“Dan telah Kami
jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang
bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang
luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31)
“Bukankah Kami
telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?,”
(QS An Naba’: 6-7)
10. Fakta tentang dasar lautan yang gelap
Manusia
tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan
khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200
meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman 1000
meter tidak terdapat cahaya sama sekali.
Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah
penemuan teknologi canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar
lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan. Alquran surat An Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta
ilmiah ini.
“Atau seperti
gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya
ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih,
apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang
siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai
cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).
sumber : bbrp/detik/HK/LJk
No comments:
Post a Comment