Bersyukur kepada Allah pada hakikatnya adalah mengakui bahwasannya segala kenikmatan yang ada pada diri kita dan semua makhluk ciptaanNya adalah berasal dari Allah Ta'ala. Dalam bahasa mudahnya bersyukur adalah berterima kasih. Kita seringkali berterima kasih kepada sesama manusia, tetapi melupakan satu hal yang justru harus kita lakukan yaitu mensyukuri nikmat Allah yang ada pada diri kita semuanya.
Arti syukur dalam harfiah bahasa adalah merupakan pujian bagi orang yang
memberikan kebaikan, atas kebaikannya tersebut (Al Jauhari). Sedangkan pengertian bersyukur dalam agama bahwa syukur adalah
menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu
berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat.
Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui
anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah"(Madarijus
Salikin, 2/244). Ini adalah pengertian syukur menurut Ibnul Qayyim. Dan 3 hal
di atas adalah cara mensyukuri
nikmat Allah atas diri kita.
Lawan dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu enggan atau tidak mau untuk
menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang ia dapatkan adalah dari
Allah Ta’ala. Kita berlindung kepada Allah dari sifat kufur nikmat ini aamiin. Bila kita
pandai dalam mensyukuri nikmat Allah maka hal ini akan mendatangkan nikmat-nikmat
Allah lainnya.
Ada beberapa tanda-tanda orang
yang bersyukur dan tanda
tersebut adalah :
- Mengakui, memahami, serta
menyadari bahwa Allah-lah yang telah memberikan nikmat. Pengertiannya di
sini adalah bahwa segala nikmat pada dasarnya Allah yang memberikan kepada
kita. Manusia adalah juga merupakan perantara dari Pemberi Nikmat yang
sesungguhnya yaitu Allah. Orang yang bersyukur senantiasa menisbatkan
setiap nikmat yang didapatnya kepada Allah Ta’ala, bukan kepada makhluk
atau pun lainnya.
- Orang bersyukur akan
menunjukkan dalam bentuk ketaatan kepada Allah. Jadi tanda mensyukuri nikmat Allah adalah menggunakan nikmat tersebut
dengan beribadah dan taat menjalankan ajaran agama. Keanehan bila orang
mengakui nikmat Allah, tetapi tidak mau menjalankan ajaran agama seperti
halnya sholat, enggan belajar agama dan sejenisnya.
Lalu bagaimana kita tanda bersyukur pada Allah ini dalam kehidupan kita
sehari-hari. Ada beberapa cara
mensyukuri nikmat Allah yang
diberikan kepada kita yaitu diantaranya dengan :
- Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui hati. Cara bersyukur
kepada Allah dengan hati ini maksudnya adalah dengan mengakui, mengimani
dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanya dari Allah
SWT semata.
- Mensyukuri nikmat Allah
dengan melalui lisan kita. Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapan
alhamdulillah (segala puji milik Allah) wasysyukru lillah (dan segala
bentuk syukur juga milik Allah).
- Mensyukuri nikmat Allah
dengan perbuatan kita. Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kita
menjalankan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang
dilarangNya. PerintahNya termasuk segala hal yang yang berhubungan dalam
rangka menunaikan perintah-perintah Allah, baik perintah itu yang bersifat
wajib, sunnah maupun mubah.
Anggapan kebanyakan orang, bersyukur kepada Allah hanya perlu dilakukan
pada saat mendapatkan anugrah besar atau terbebas dari masalah besar adalah hal
yang merupakan suatu kekeliruan yang besar. Padahal jika kita merenung sejenak,
maka kita akan bisa menyadari bahwa kita semua ini dikelilingi oleh nikmat yang
tidak terbatas banyaknya. Dalam hitungan waktu ,setiap detik, setiap menit, dan
seterusnya tercurah kenikmatan dari Allah tak terhenti yang berupa hidup,
kesehatan, kecerdasan, panca indra, udara yang dihirup.
Mudahnya adalah segala sesuatu yang memungkinkan orang untuk hidup telah
diberikan oleh Allah. Sebagai balasan semua itu, seseorang diharapkan untuk
mengabdi kepada Allah sebagai rasa syukurnya. Orang-orang yang tidak
memperhatikan semua kenikmatan yang mereka terima, dengan demikian telah
mengingkari nikmat (kufur). Mereka baru mau bersyukur apabila semua kenikmatan
telah direnggut darinya. Contoh mudahnya adalah kesehatan yang tidak pernah
diakui sebagai nikmat baru akan disadari dan syukuri setelah mendapatkan sakit.
Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk senantisa mensukuri nikmat yang telah
diberikanNya dan menggunakan nikmat tersebut dalam rangka mencari keridhoan
Allah yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan kita.
No comments:
Post a Comment