Senyummu Itu Indah
Oleh: Nada Ash-Shubhi
dakwatuna.com – Setiap derap langkah kaki kita, selalu
diwarnai oleh keceriaan dan kesenduan. Hal yang sering dilalui itu di antaranya
bernama masalah. Ya, masalah yang selalu menjadi tantangan untuk diselesaikan
dengan bijak. Jika salah dalam
penyikapannya, maka akan menjadi bumerang yang menyakitkan. Namun jika kita
lihat dari kacamata lain, dengan adanya masalah, seorang anak manusia bisa
bermetamorfosa menjadi sangat indah dan berkilau dengan pesona kemuslimannya. Mungkin
kita sering melihat film-film yang selalu tayang di televisi, baik sinetron atau
sejenisnya, maka akan terasa garing atau hambar ketika di dalamnya tidak ada
permasalahan yang muncul. Tidak sedikit para penonton/pemirsa yang menjerit
histeris karena terbawa permasalahan dalam film yang ditontonnya.
Dalam menjalani hidup yang sarat
akan rintangan dan ujian ini, maka kita akan senantiasa terus dan terus
dihempas oleh ujian yang membadai hingga rintangan dan ujian itu merasa bosan
dengan kesabaran kita. Akan ada dua kemungkinan yang terjadi dalam diri kita,
yaitu keputusasaan, atau keyakinan penuh akan adanya titik cahaya keberhasilan.
Tinggal bagaimana kita memilih mana yang ingin kita lalui, apakah kita memilih
untuk hidup dirundung keputusasaan yang menjebak kita dalam kotak kegagalan,
ataukah hidup dengan optimis, semangat dan yakin akan ketentuan Allah
yang terus mengalir bagai air deras dan berjuang dengan penuh keikhlasan seta
kesabaran dalam meraih kebahagiaan yang hakiki.
Kegagalan dalam setiap persoalan,
adalah dinamika yang akan terus mengalir dalam derasnya keindahan hidup. Namun
janganlah bersedih hati, karena Allah SWT senantiasa bersama orang-orang yang
beriman innallaha ma’ana. Allah SWT senantiasa bersama orang-orang
yang sabar. Innallaha ma’a shabiriin. Tanamkan dalam diri kita bahwa
kegagalan itu hanyalah bagian kecil dari kesuksesan yang akan kita capai,
sementara sikap keputusasaan akan menjadi suatu petaka yang amat besar dalam
hidup kita.
Maka Ingatlah kabar gembira yang
Allah berikan kepada kita dalam Al-Qur’an “maka sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(QS. Alinsyiroh: 5-6)
“Allah tidak akan membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Albaqarah: 286)
Dari itu, kemudian ada isyarat
lain yang Allah beritahukan kepada kita dalam Al-Qur’an surat Al-Ashr Allah SWT
bahwa “Demi waktu, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati
untuk kebenaran dan kesabaran” (QS. Al’asr:1-3).
Mari kita menatap dunia dengan sudut pandang yang lain agar kita bisa
merasakan bahwa setiap detik kita selalu mengalami hal-hal terbaik dalam hidup
ini. Di luar sana,
tidak sedikit keadaan saudara-saudara kita yang selama hidupnya berada dalam
kekurangan harta, kekurangan fisik, kebebasan yang diambil haknya, pendidikan
yang kurang, dan lainnya. Keperihan hidup yang mungkin jauh lebih pahit dari
apa yang tengah kita rasakan saat ini. Sebagai seorang muslim, maka kunci dari
hidup ini adalah bersyukur. Baik dalam bentuk ucapan ataupun dalam bentuk
aktivitas. Itulah sikap seorang muslim sejati yang selalu bersyukur dalam
setiap kondisi. Bahagia ataupun sedih selalu dimaknai bahwa Allah sedang
memberikan hadiah besar menuju syurgaNya kelak.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat
kepadamu. Tapi jika kamu mengingkari nikmatKu maka pasti adzabKu sangat pedih” (QS.
Ibrahim: 7)
Ingatlah sebuah kaidah hidup yang mengajarkan banyak hal kepada kita
“semakin tinggi pohon, maka semakin besar pula angin yang menerpanya”. Maka,
tersenyumlah dalam menghadapi setiap permasalahan dan ujian. Yakinlah akan
hakikat dari keberadaan suatu masalah itu. Karena Allah sudah siapkan tempat yang indah untuk orang-orang yang
sabar. Tidak ada permasalahan yang buruk, namun yang ada hanyalah buruknya
suatu penyikapan terhadap permasalahan itu sendiri. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment