Do'a Mohon Petunjuk Allah :
" Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu curahan rahmat dari sisi-Mu yang dengannya hatiku
mendapat petunjuk, terkumpul segala yang bercerai-berai dan terhimpun segala
yang terpisah-pisah, tertolak segala fitnah atas diriku dan bertambah baik
urusan agamaku, terpelihara segala sesuatu yang jauh dariku dan terangkat apa
yang dekat denganku, disucikan perbuatanku dan dicerahkan wajahku diberi ilham
menuju petunjuk dan terpelihara diriku dari segala sesuatu yang jelek " (hadits Imam Tabrany dan
Ibnu Abbas)
Hidayah
terambil dari kata "AL-Hadiy" yang bermakna "petunjuk
jalan". Allah Al-Haddiy yang menganugerahkan petunjuk (hidayah) adalah
petunjuk kepada jalan yang benar. Hidayah merupakan suatu alat atau peta
sebagai petunjuk pada tempat yang benar yang Allah anugerahkan kepada hamba
yang dikehendakinya.
Peengertian hidayah menurut As-Sayyid Muhammad Rasyid Ridha adalah :
"Petunjuk halus yang menyampaikan kepada tujuan" (As-Sayyid Muhammad
Rasyid Ridha, tafsir Al-manar; tafsir al-quranul Karim oleh Syaih Muhammad
Abduh, Juz IV, Mesir 1954 / 1337 H, Hal 62)
Mencapai hidayah Allah adalah sebagai produk dari pemahaman terhadap al-qur'an dan pemahaman itu ada karena mengenal dari kenal ingin mengetahui isinya dengan mempelajarinya dan akhirnya mentadaburinya. Orang yang mencapai hidayah Allah adalah indikator orang yang tadabur Al-Qur'an.
Hidayah adalah suatu peristiwa besar yang merupakan hak Allah semata, tidak
seorangpun dapat memberikannya sekalipun Rasulullah SAW, sebagaimana firman
Allah :
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
yang kamu cintai, tetapi Allah menunjuki orang yang dikehendaki-Nya dan Allah
mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk" (Q.S. 28 :AlQashash :56)
Allah SWT memerintahkan hambanya agar senantiasa memohon hidayah-Nya
sebagaimana yang tersirat dalam (Q.S.1 : Al-Fatihah: 7)
"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Q.S. 1 : Al-Fatihah : 7)
Ibnu Kasir berkata ' Seseorang membutuhkan hidayah pada setiap saat dan dalam
segala hal keadaan kepada Allah, untuk bisa tetap terus terpimpin oleh petunjuk
Allah. Sebab itulah Allah menunjukkan jalan kepadanya supaya minta kepada-Nya
untuk mendapatkan hidayah dan pimpinan-Nya. Maka seorang yang bahagia hanyalah
orang yang selalu mendapat hidayah'
Hidayah yang kita harapkan adalah jalan yang lurus yaitu jalan yang ditempuh
oleh orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.
"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhoan-Nya ke jalan keselamatan dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan
orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
sezin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus " (Q.S. 5 : Al- Maidah : 16)
Macam-macam hidayah
Allah SWT telah membekali manusia berbagai macam hidayah, tanpa hidayah-Nya,
manusia tidak mungkin bisa bertahan hidup. Paling tidak ada 5 macam hidayah
yang diberikan nkepada manusia yaitu :
1. Hidayatul Wijdan : Hidayah ini bersifat bawaan
(potensi naluriah/insting) yang diperoleh manusia sejak dilahirkan. misalnya
seorang Ibu tidak pernah mengajarkan pada bayinya untuk menangis kalau lapar,
sakit, atau minta diganti popok, Namun ternyata, seorang bayi bisa menangis
saat dia lapar, sakit dan lainnya. inilah yang disebut hidayatul wijdan.
2. Hidayatul Hawas Wal Masyair :
Hidayah ini adalah kemampuan inderawi seperti kemampuan merasakan manis, pahit,
panas, dingin, dan lain-lain. Kemampuan inderawi walau sangat bermanfaat, namun
memiliki keterbatasan.
Mengandalkan hidayataul hawas saja akan banyak manusia tertipu, seperti melihat
fatamorgana
" Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.
Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memeerikan kepada
perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan-
Nya." (Q.S. 24 :
An-Nuur : 39)
karena itu Allah membekali manusia dengan hidayah berikutnya yaituhidayatul
Aqli
3. Hidayatul Aqli : Hidayah ini adalah kemampuan
berfikir, kemampuan untuk memahami fenomena, memberikan persepsi, memberikan
makna realita yang tertangkap oleh alat indera . Akal dapat membantu kelemahan
dan keterbatasan indera.
4. Hidayah Ad-Din : adalah
hidayah berupa petunjuk-petunjuk ajaran agama. Fungsinya untuk membantu
keterbatasan akal. Agama berfungsi memberikan arahan-arahan yang mampu
melampaui keterbatasan akal manusia. Agama berbicara hakikat kehidupan,
kematian, kebahagiaan dll. Dimana hal-hal tersebut tidak bisa dibicarakan
dengan pendekatan akal.
" Sesunguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk " (Q.S. 92 : Al-Lail 12)
" Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (Kebajikan dan
Ketaqwaan)" (Q.S. 90
: Al-Balad :10)
Allah SWT telah menetapkan pada diri- Nya Yang Maha Suci untuk memberi petunjuk atau hidayah kepada manusia. Karena itu bisa
dipastikan bahwa setiap manusia akan mendapat hidayah-Nya. Paling tidak ada dua macam Hidayah Ad-Din :
a. Hidayah Dilalah ,
adalah petunjuk-petunjuk hidup yang termaktub dalam kitab suci al-Quran dan
Sunah Rasulullah Saw. tujuannya agar tidak tersesat mengarungi kehidupan. Hidayah
agama akan didapat jika manusia mau mendapatkannya baik muslim ataupun kafir.
Hidayah agama disini berada dalam konteks sebuah ilmu yang bisa diakses oleh siapa pun melalui proses belajar, dengan petunjuk-petunjuk keilmuan yang melalui akal dan alat indera dalam arti agama sebatas pengetahuan saja. Allah SWT akan memberikan Hidayah Dilalah kepad semua manusia yang mau mempelajari ajaran-ajaran-Nya yang termaktub dalam kitab suci-Nya. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa saya belum mendapat hidayah, padahal Allah SWT telah menyediakan hidayah itu dalam kitab suci-Nya.
b. Hidayah Taufiq.
Hidayah Taufiq merupakan hidayah yang sangat mahal tetapi Allah berjanji kepada
manusia akan memberikan hidayah-Nya kepada orang yang bersungguh-sungguh
berjuang di jalan-Nya, berjuang untuk konsisten taat pada aturan-Nya di dalam
mencapai tujuannya (cita-citanya)
" Dan orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) Kami,
benar-benar akan kami tunjukkan jalan Kami kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik ( Q.S. A-Ankabut : 69)
Hidayah Taufiq adalah
suatu kekuatan yang Allah SWT berikan pada manusia untuk mengamalkan dengan
sungguh-sungguh apa yang telah diketahuinya. Atau dengan kata lain Hidayah
Taufiq adalah Hidayah Dilalah yang kita amalkan. Misalnya , " Kita sudah
tahu bahwa shalat itu wajib" ini adalah hidayah Dilalah. " Dan kita
pun rajin melakukan shalat" Nah inilah hidayah Taufiq. Kalau sudah tahu
bahwa shalat itu wajib , tapi tidak melaksanakannya, berarti kita punya hidayah
dilalah tapi tidak punya hidayah Taufiq.
Hidayah Taufiq adalah hak prerogatif Allah, yakni merupakan otoritas Allah SWT
untuk hamba-hamba pilihan-Nya, sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S 28 Al-
Qashash : 56 dan Q.S .2 : Al Baqarah : 272)
Cara untuk mendapat hidayah Taufiq salah satunya adalah dengan berdo'a,
Bersungguh-sungguh, bergabung dengan lingkungan yang kondusif, dan memperbanyak
amal sholeh.
Ciri-Ciri orang-orang yang mendapatkan hidayah Taufiq adalah
1. Merasakan kemudahan dalam beramal sholeh (Hatinya terbuka untuk menerima
Islam, rajin beribadah dan menuntut ilmu)
2. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama
3. Merasakan kerinduan kepada Allah
4. Istiqomah (Konsisten dalam melaksanakan Ibadah)
5. Shabar menghadapi ujian
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai cara mendapat hidayah dan ciri-ciri
orang yang mendapat hidayah, macam-macam shabar dan trik menghadapi ujian anda
dapat menghadiri Majelis
Taklim Percikan Iman Jl. Taman
Citarum No.9. bersama Ustadz DR. Aam Amirudin Lc. Msi.
No comments:
Post a Comment