dakwatuna.com - Setiap muslim dan muslimah hendaknya mengetahui prioritas amal ibadah di bulan Ramadhan ini. Amal ibadah yang prioritas itu bisa dilihat dari adanya keutamaan dan pahala yang sangat besar. Sebab, kita tidak mungkin melaksanakan semua amal ibadah karena keterbatasan kemampuan kita dan kesempatan atau waktu yang ada. Untuk memudahkan mengetahui prioritas amal itu, kita coba istilahkan dalam bentuk Proyek Besar Ramadhan.
Di antara proyek itu adalah :
Pertama, Proyek Jutaan Kebaikan Ramadhan
Adalah dengan Anda membaca Al Qur’an tiga Juz satu hari. Imam At Tirmidzi dalam hadits Hasan Shahih dari Abdullah bin Mas’ud ra. meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda:
” مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ: ألم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ “.
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”
Sederhananya kita bisa katakan: satu juz Al qur’an kira-kira berjumlah 7000 huruf x satu huruf dengan 10 kebaikan x pahala 70 kewajiban = 4.900.000 (empat juta sembilan ratus ribu) kebaikan. Anda bisa membaca satu juz dalam waktu kira-kira 40 menit paling lama.
Jika Anda mampu mengkhatamkan Al Qur’an satu kali saja di bulan Ramadhan, maka Anda biidznillah meraih 147 juta kebaikan. Jika Anda mengkhatamkan tiga kali : 147 x 3 = 441 juta kebaikan, padahal Allah swt. melipat gandakan pahala kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Kedua, Proyek Terhindar dari Neraka dan Penyakit Nifaq
Proyek ini akan Anda raih dengan selalu menjaga shalat lima waktu di masjid dengan mendapatkan takbiratul ihram awal imam. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
“مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ، بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ” .
“Barangsiapa yang shalat karena Allah empat puluh hari secara berjama’ah dengan mendapatkan takbiratul ihram pertama imam, maka ia dipastikan akan terhindar dari dua hal: terhindar dari api neraka dan terhindar dari penyakit nifaq atau munafiq.”
Seorang generasi Tabi’in, Said bin Al Musayyib berkata:
“Tidaklah seorang muadzin mengumandangkan adzan selama tiga puluh tahun, kecuali saya sudah berada di dalam masjid.”
Ketiga, Proyek 30 Kali Haji dan Umrah
Yaitu dengan menunggu di masjid setelah shalat berjama’ah Subuh sampai terbit matahari dengan melakukan shalat dua rekaat Dhuha. Imam At Tirmidzi meriwayatkan dengan hadits Hasan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
” من صلى الفجر في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين، كانت له كأجر حجة وعمرة تامةّ، تامةّ، تامةّ ”.
“Barangsiapa yang shalat Shubuh berjama’ah kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.”
Keempat, Proyek Do’a Tak Tertolak
Dengan cara melaksanakan seruan Allah swt. “Dan Tuhan kalian berfirman: Berdo’alah kepada-Ku, Pasti Aku kabulkan permintaan kalian.” Ghafir:60
Dan hadits Nabi saw.:
“ثلاثة لا ترد دعوتهم: الصائم حتى يفطر، والإمام العادل، ودعوة المظلوم يرفعها الله فوق الغمام وتفتح لها أبواب السماء ويقول الرب: وعزتي وجلالي لأنصرنك ولو بعد حين ” (رواه أحمد والترمذي)
“Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adik. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” Ahmad dan At Tirmidzi
Maka khususkan Anda berdo’a dalam setiap hari sepertiga jam (20 menit) sebelum buka puasa. Anda menyibukkan diri dengan dirimu sendiri, menghadap kiblat, Anda angkat kedua tangan ke langit, memohon kepada Tuhanmu dengan penuh ikhlas, rendah diri, penuh harap dan penerimaan. Kalau perlu Anda menyiapkan runtutan do’a yang akan Anda baca. Anda berdo’a untuk diri Anda, keluarga Anda, teman Anda serta umat muslim yang tertindas seperti di Palestina, Iraq, dan Afghanistan dan setiap penjuru umat muslim.
Kelima, Proyek 90 Rumah di Surga
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
” ما من عبد مسلم يصلي لله تعالى كل يوم اثنتي عشرة ركعة تطوعاً غير الفريضة إلا بنى الله له بيتاً في الجنة “.
“Tidaklah seorang hamba muslim yang melaksanakan shalat karena Allah setiap hari berjumlah 12 rakaat sunnah selain yang wajib, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga.”
Ini artinya Anda shalat sunnah sehari semalam 37 rakaat selain shalat wajib. Cara pelaksanaannya demikian:
- Menjaga melaksanakan shalat sunnah 12 rakaat
- Melaksanakan shalat tarawaih dan witir minimal 11 rakaat
- Melaksanakan shalat sunnah lainnya, seperti:
- Shalat Dhuha 4 rakaat
- Shalat tahiyatal masjid 2 rakaat minimal
- Shalat 2 rakaat setiap kali selesai berwudhu
- Shalat sunnah qabla Ashar 4 rakaat jika berkenan
Jumlahnya 37 rakaat, jumlah ini sepadan dengan 3 rumah di surga setiap hari, atau 90 rumah sepanjang bulan.
Keenam, Proyek Penghapusan Dosa
Dengan cara menunaikan umrah dan berziarah ke dua kota suci: Makkah dan Madinah. Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما إذا اجتُنبت الكبائر “.
“Dari umrah satu ke umrah yang lain, menghapus kesalahan antara waktu keduanya, jika tidak melakukan dosa besar.”
Apalagi umrah di bulan Ramadhan yang memiliki pahala khusus, Rasulullah saw. bersabda:
“عمرة في رمضان تعدل حجة” أو قال: “حجة معي”
“Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji.” Dalam riwayat yang lain: “Sebanding haji bersamaku.” Bukhari dan Muslim
Ketujuh, Proyek Rumah Masa Depan
Dengan cara Anda membagi anggota keluarga dalam semalam menjadi beberapa kelompok. Satu orang di antara mereka berjaga satu jam, kemudian membangunkan orang sesudahnya, ia bergantian untuk tidur. Buatlah jadwal dan pasang di dinding. Sehingga dengan demikian anggota keluarga sebenarnya shalat semalam suntuk di rumah. Betapa besar keutamaan dan kemuliaan yang akan diraih. Allah berfirman:
“Dan sebagian malam, maka shalat tahajuddlah sebagai ibadah nafilah kamu. Mudah-mudahan Allah membangunkan bagimu tempat yang terpuji.” Al Isra’:79
Anas bin Malik ra membagi malamnya menjadi tiga bagian: Ia bangun dan shalat di sepertiga malam awal. Kemudian ia membangunkan istrinya untuk shalat di sepertiga malam kedua. Kemudian istrinya membangunkan putrinya satu-satunya untuk melaksanakan shalat di sepertiga akhir. Ketika istrinya meningggal, Anas membagi malamnya menjadi dua bagian: ia shalat malam di separuh malam pertama, kemudian ia membangunkan putrinya untuk shalat malam di separuh malam terkahir. Ketika Anas meninggal dunia, putrinya berjuang untuk menghidupkan malam seluruhnya.
Kedelapan, Proyek Malam Sepanjang Umur
Yaitu dengan menghidupkan malam lailatul Qadar. Malam di mana Al Qur’an diturunkan di dalamnya.
Semoga dengan khusus kami bisa ketengahkan kegiatan atau proyek merebut malam lailatul qadar dalam tulisan berikutnya, insya Allah. Allahu a’lam. (dinukil dari artikel Dr. Al Hammadi)
No comments:
Post a Comment